Jumat, 17 April 2020

4 Gejala Thermostat Rusak

Thermostat merupakan salah satu komponen pada sistem pendingin mesin mobil yang perannya cukup vital dalam mengatur proses sirkulasi air pendingin. Sebagai gambaran, thermostat akan bekerja pada kondisi seperti dibawah berikut.

Saat kondisi mesin dingin (dimana suhu air pendingin juga masih rendah), kondisi thermostat dalam keadaan tertutup. Hal ini akan membuat air pendingin di dalam mesin akan menjadi cepat panas sehingga suhu kerja normal mesin juga bisa cepat dicapai.

Setelah suhu mesin meningkat dan menjadi panas, maka thermostat akan membuka dan air pendingin pun bisa mengalir ke radiator untuk di dinginkan kembali. Kondisi ini akan terus berlangsung selama thermostat bisa bekerja dengan baik dan normal.

Thermostat merupakan salah satu komponen pada sistem pendingin mesin mobil yang perannya c 4 Gejala Thermostat Rusak

Ketika kondisi thermostat rusak atau dalam kondisi tidak normal, maka mesin akan timbul gejala-gejala yang bisa Anda waspadai untuk mencegah kerusakan mesin yang lebih parah akibat thermostat rusak.

Apa saja gejala thermostat rusak ? Berikut akan kami sampaikan 4 gejala thermostat rusak yang bisa Anda waspadai...


1. Mesin Mengalami Overheating


Gejala pertama yang sering muncul akibat thermostat rusak adalah mesin mobil akan mengalami overheating. Overheating merupakan kondisi ketika mesin mengalami panas berlebih sehingga mesin menjadi abnormal, mogok, bahkan rusak akibat komponen mesin di dalamnya macet.

Overheating mesin akibat thermostat rusak, akan terjadi jika rusaknya thermostat berada pada saat thermostat menutup rapat. Posisi thermostat yang terus menutup akan mengakibatkan sirkulasi air radiator tidak jalan.

Air pendingin yang suhunya sudah panas tidak dapat dialirkan ke radiator untuk di dinginkan, begitu pula sebaliknya, air bersuhu dingin didalam radiator tidak dapat masuk kedalam mesin akibat thermostat yang terus menutup.

Akibatnya, panas berlebih akan terjadi di mesin sehingga mesin mengalami overheating.


2. AC mobil menjadi tidak dingin bahkan terasa panas


Hal berikutnya yang menjadi gejala thermostat rusak adalah AC mobil menjadi tidak dingin saat digunakan. Kondisi ini merupakan imbas dari thermostat yang rusak tertutup dan menyebabkan terjadinya overheating.

Pada beberapa merek mobil, sistem pendingin udara kabin (AC) saling berkaitan dengan suhu dan beban kerja mesin. Ketika mesin mengalami overheat, maka sistem AC (kompressor AC) akan dimatikan. Tujuannya adalah dengan mengurangi beban mesin

Dengan menon-aktifkan kompressor AC saat mesin mulai panas, maka beban mesin akan berkurang dan panas mesin yang ditimbulkan akan sedikit berkurang sehingga mesin masih bisa dioperasikan.

Baca juga :


3. Suhu Kerja Normal Mesin Sulit Dicapai


Gejala berikutnya yang timbul apabila thermostat rusak adalah suhu kerja normal mesin sulit dicapai. Ya, thermostat rusak akan membuat mesin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu kerja mesin normal. Kondisi ini umumnya akan di alami saat pagi hari ketika kondisi mesin masih dingin.

Penyebabnya adalah ketika thermostat rusak dalam kondisi terbuka. Ya, thermostat yang rusak saat kondisi terbuka akan mengakibatkan mesin menjadi lebih lama untuk mencapai suhu kerja normal.

Hal ini disebabkan karena air pendingin yang seharusnya tidak disirkulasikan sebelum panas, sudah disirkulasikan kembali ke radiator akibat thermostat terbuka. Begitu pula yang ada didalam radiator juga akan terdorong masuk kembali ke dalam mesin. Akibatnya, suhu kerja normal mesin akan sulit dicapai.


4. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros


Hal terakhir yang ombro ketahui sebagai gejala thermostat rusak adalah adalah konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Hal ini merupakan imbas dari suhu kerja normal mesin yang sulit dicapai akibat air pendingin yang terus bersirkulasi di mesin.

Pada saat suhu mesin dingin, jumlah bahan bakar yang disemprotkan kedalam ruang bakar umumnya akan lebih banyak jika dibandingkan saat mesin sudah mencapai suhu kerja normal.

Ini artinya, sebelum mesin mencapai suhu kerja normal, maka konsumsi bahan bakar yang digunakan menjadi lebih boros daripada kondisi normal.